Apa Itu Wasabi Dan Bagaimana Rasanya?
Guys, pernah nggak sih kalian makan sushi atau sashimi terus dapet 'kejutan' pedas yang bikin mata berair? Nah, kemungkinan besar itu adalah wasabi! Tapi, rasa wasabi itu sebenarnya seperti apa sih? Bukan pedas cabe biasa, lho. Yuk, kita kupas tuntas soal wasabi, si hijau yang penuh kejutan ini.
Mengenal Wasabi: Si Hijau Pedas dari Jepang
Jadi, apa sih wasabi itu? Wasabi ( Eutrema japonicum atau Wasabia japonica) adalah tumbuhan dari keluarga Brassicaceae, sama kayak brokoli, kubis, dan lobak. Tumbuhan ini aslinya tumbuh liar di pinggir sungai pegunungan Jepang. Yang bikin wasabi spesial adalah bagian akarnya (rhizome) yang diparut halus untuk dijadikan bumbu. Warna hijaunya yang cerah itu asli, lho, bukan dikasih pewarna buatan.
Kenapa wasabi jadi begitu terkenal? Kebanyakan orang kenal wasabi dari hidangan Jepang, terutama sushi dan sashimi. Di sini, wasabi berperan penting banget. Rasa wasabi yang pedas dan aromatik itu dipercaya bisa menutupi bau amis dari ikan mentah, sekaligus memberikan sensasi rasa yang lebih kompleks. Selain itu, ada juga yang bilang kalau wasabi punya sifat antibakteri, jadi bisa bantu mencegah keracunan makanan dari ikan mentah. Keren, kan?
Proses dapetin rasa wasabi yang otentik itu nggak gampang, guys. Akar wasabi asli itu mahal dan susah dibudidayakan. Makanya, banyak wasabi yang dijual di luar Jepang, atau bahkan yang sering kita temui di restoran sushi, sebenarnya bukan wasabi asli 100%. Seringkali, itu adalah campuran lobak pedas (horseradish) yang diberi pewarna hijau dan sedikit mustard. Meskipun rasanya mirip, tapi sensasi pedasnya beda, lho. Nanti kita bahas bedanya di bawah ya!
Membedah Sensasi Rasa Wasabi: Pedas yang Berbeda
Nah, ini dia intinya, guys. Rasa wasabi itu unik banget. Kalau kamu pikir wasabi itu pedas kayak cabe, kamu salah besar! Pedasnya wasabi itu datang dari senyawa yang namanya allyl isothiocyanate (AITC). Senyawa ini sama kayak yang ada di lobak pedas dan mustard. Bedanya, AITC ini kerjanya cepet dan nggak bertahan lama di mulut. Jadi, pas kamu makan wasabi, pedasnya itu langsung 'nge-gas' ke hidung, bikin ingus meler, mata berair, sampai kepala terasa 'penuh'. Tapi, tenang aja, sensasi pedasnya itu cepat hilang. Nggak kayak pedas cabe yang nempel terus di lidah.
Bayangin gini, pedasnya cabe itu kayak diserang langsung di lidah, panas dan membakar. Sedangkan pedasnya wasabi itu kayak serangan kilat dari hidung. Sensasi 'pedas'nya itu lebih ke arah 'tajam' atau 'menyengat' di rongga hidung. Begitu sensasi pedasnya reda, biasanya akan muncul rasa segar, sedikit manis, dan aroma 'hijau' yang khas. Makanya, banyak orang suka sensasi pedas unik dari wasabi ini. Rasanya itu kompleks, nggak cuma pedas aja.
Ada juga yang mendeskripsikan rasa wasabi itu punya sedikit nuansa 'herbal' atau 'rumput'. Ini karena memang asalnya dari tumbuhan. Kadang, ada sedikit rasa pahit juga di awal, tapi langsung disusul sama pedas menyengat yang tadi. Kombinasi rasa pedas, segar, herbal, dan sedikit manis inilah yang bikin wasabi jadi bumbu favorit di masakan Jepang. Penting banget nih buat dicatat, rasa pedas wasabi asli itu lebih 'bersih' dan nggak bikin sakit perut kayak kebanyakan makan makanan pedas lainnya. Ini karena cara kerjanya yang berbeda, guys.
Wasabi Asli vs. Wasabi Palsu: Apa Bedanya?
Udah sering makan wasabi tapi bingung bedanya sama yang palsu? Oke, mari kita bedah lebih dalam, guys. Wasabi asli, yang diparut dari akar Wasabia japonica, punya rasa pedas yang cepat naik ke hidung dan cepat hilang. Aromanya juga lebih kompleks, ada sentuhan herbal yang segar dan sedikit manis setelah pedasnya reda. Teksturnya kalau diparut halus itu creamy dan nggak terlalu 'kasar'. Warna hijaunya juga lebih alami dan cenderung nggak terlalu pekat.
Nah, kalau yang sering kita sebut 'wasabi palsu' itu biasanya terbuat dari lobak pedas (horseradish) yang dicampur dengan bubuk mustard, pengental, dan pewarna hijau. Kenapa pakai lobak pedas? Karena lobak pedas juga punya senyawa allyl isothiocyanate (AITC) yang bikin pedas. Tapi, pedas dari lobak pedas itu biasanya lebih 'kasar', lebih 'dalam', dan bisa bertahan lebih lama di lidah. Sensasi pedasnya lebih dominan di lidah, nggak sefokus di hidung kayak wasabi asli. Aromanya juga nggak sekompleks wasabi asli, lebih 'tajam' dan nggak ada nuansa segarnya.
Perbedaan paling kentara itu ada di sensasi pedasnya. Coba deh, lain kali makan sushi, perhatiin pas makan wasabi. Kalau pedasnya langsung 'nyosor' ke hidung, bikin mata berair sebentar, terus ilang, itu kemungkinan besar wasabi asli atau campuran yang berkualitas bagus. Tapi kalau pedasnya nempel di lidah, kayak makan lobak pedas biasa, dan agak lama hilangnya, nah itu yang perlu dicurigai. Harga juga jadi indikator, guys. Wasabi asli itu mahal banget. Makanya, kalau ada restoran yang pakai wasabi melimpah ruah dengan harga murah, ya mungkin itu bukan wasabi asli.
Kenapa perbedaan ini penting? Karena rasa asli wasabi itu memberikan pengalaman kuliner yang berbeda. Sensasi pedasnya yang 'bersih' dan aroma segarnya itu melengkapi rasa ikan mentah dengan sempurna. Kalau pakai pengganti, sensasi pedasnya bisa jadi dominan dan malah menutupi rasa asli makanan. Jadi, kalau kalian mau merasakan pengalaman sushi atau sashimi yang otentik, cobalah cari yang menggunakan wasabi asli. Sensasi pedas yang unik dan menyegarkan itu pasti bakal bikin nagih!